MAKALAH
PENULISAN KARYA ILMIAH SEDERHANA
Disusun untuk memenuhi
tugas
Mata Kuliah Umum
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Asep Purwo Yudi Utomo
Disusun Oleh :
1. Eka Nur
Rizqi (7211412108)
2. Bastian Dwi
S.B.B. (7211412112)
3. Noviana
Fitri L. (7211412113)
4. Edi Purnomo (7211412116)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang smp, sma, maupun
dijenjang perkuliahan. Banyak siswa-siswa yang membuat laporan tentang suatu
penelitian sederhana. Dijenjang perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal
penelitian, kemudian penelitian, dan
setelah
itu, karya ilmiah. Dalam
menulis karya tulis ilmiah, kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita
butuhkan. Sebuah karya tulis yang lengkap memuat halaman judul, halaman
persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar
pustaka, dll.
Karya ilmiah merupakan sesuatu yang
berfungsi menarik perhatian pembaca dan memberi arahan terhadap masalah yang
akan diuraiakan. Dengan akal
kita dapat terpikir untuk menganalisis permasalahan, menemukan akar
permasalahan, menemukan alternatif pemecahannya, kemudian memberikan
kesimpulannya. Proses berpikir seperti di atas akan menjadi langkah kerja
ilmiah apabila dituangkan dalam bentuk tulisan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karya
ilmiah?
2. Apa tujuan dari penulisan karya ilmiah?
3. Apa saja ciri-ciri karya ilmiah?
4. Bagaimana penulisan dan sistematika
karya ilmiah?
C.
Tujuan Penulisan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi
karya ilmiah?
2. Untuk mengetahui tujuan
dari penulisan karya ilmiah?
3. Untuk mengetahui ciri-ciri
karya ilmiah?
4. Untuk mengetahui bagaimana
penulisan dan sistematika karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Karya Ilmiah
Pengertian
karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan Pardede adalah
tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan
sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah berisi fakta dimana fakta tersebut selain
dapat dibuktikan kebenarannya juga dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan
simpulan.
Contoh fakta yang
bersifat ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Setetes air terdiri atas molekul-molekul
air, yang tiap molekul terdiri atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Panas matahari dapat diubah menjadi
energi listrik
Banyak ragam
dan jenis tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel
penelitian, artikel ilmiah populer, buku, modul, atau buku pelajaran. Bentuk
tulisan ilmiah tersebut sering dinamakan karya tulis ilmiah.
2.
Gaya Penulisan
Dalam karya ilmiah memiliki beberapa gaya penulisan antara lain
a. Gaya penulisan deskripsi merupakan
gambaran tertulis yang mana penulis berusaha menggambarkan detail benda-benda
atau gelaja yang terjadi dalam bentuk kata-kata
b. Gaya penulisan berbentuk narasi,
merupakan jenis gaya penulisan yang menyajikan suatu rangkaian cerita dari
suatu kejadian
c. Gaya penulisan ekspose atau
penjabaran merupakan gaya penulisan jenis ini menjelaskan dan menafsirkan fakta
dan gejala yang timbul dari suatu kejadian
d. Gaya penulisan argumentasi merupakan gaya
penulisan jenis ini mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan menyajikan
alasan-alasan.
3. Tujuan penulisan karya ilmiah
Tujuan dalam penulisan karya
ilmiah, antara lain yaitu :
a.
Untuk menyampaikan ide, maksudnya pokok permasalahan yang ada agar lebih
mudah dipahami oleh pembaca maka penulis karya ilmiah membuat dalam bentuk
karya ilmiah tersebut.
b.
Untuk melatih kemampuan menulis.
c.
Sebagai tradisi ilmiah, maksudnya dalam pendidikan di bangku
kuliah sering mendapat tugas untuk membuat karya ilmiah yang mana memiliki
suatu kebanggaan tersendiri.
d.
Sebagai tugas akhir, dalam pendidikan di universitas karya ilmiah juga
menjadi salah satu syarat kelulusan. Seperti pada skripsi untuk S1, Tesis untuk
S2 dan Disertasi untuk mahasiswa S3.
e.
Digunakan untuk menunjukkan eksistensi dari penulis tersebut melalui karya
ilmiah yang dihasilkan.
4. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
a.
Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan).bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
b.
Komponen Dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
c.
Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
d.
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya,
karya ilmiah menurut Parlindungan Pardede ada 10 jenis, yaitu:
1)
Laporan atau tulisan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati dan mengandung saran-saran untuk
dilaksanakan.
2)
Makalah atau tulisan yang dibuat mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang
studi tertentu, seperti hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
3)
Kertas kerja yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan
pembahasan suatu pokok persoalan untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar
atau simposium.
4)
Skripsi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana yang membahas suatu masalah dengan memaparkan data dan
konsep dari studi literatur yang relevan untuk menghasilkan kesimpulan
(mendeskripsikan suatu ilmu).
5)
Tesis atau karya tulis ilmiah yang tingkat pembahasannya lebih dalam daripada
skripsi yang tujuannya adalah mensintesiskan ilmu yang telah diperoleh dengan
temuan dalam penelitian guna memperluas khazanah ilmu yang ditekuni,
6)
Disertasi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar doktor (gelar yang tertinggi yang diberikan perguruan tinggi)
didasarkan pada data yang diperoleh melalui penelitian lapangan, penelitian
laboratorium, dan hasil kajian pustaka.
7)
Resensi atau karya ilmiah yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau
penilaian sebuah buku (resensi buku atau book review) yang disajikan
kepada pembaca melalui surat kabar, majalah, jurnal untuk memberikan
pertimbangan dan penilaian secara obyektif sehingga masyarakat mengetahui
apakah buku yang diulas patut dibaca atau tidak.
8)
Kritik yaitu karya ilmiah yang berisikan penilaian baik-buruknya suatu karya
secara obyektif, tidak hanya untuk mencari kesalahan atau catat suatu karya
tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya ilmiah itu seperti apa
adanya.
9)
Esai atau karya tulis yang relatif pendek dan membahas suatu subyek (masalah)
dari sudut pandang penulisnya; opini penulis berperan sentral dalam sebuah
esai.
10)
Artikel ilmiah atau karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati
Untuk menyusun
sebuah karya ilmiah yang sederhana, sebagai contoh adalah makalah, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan.
5.
Mengenali ciri-ciri dan sistematika Makalah
Makalah merupakan karangan
yang disusun untuk dibahas dalam sebuah pertemuan ilmiah, misalnya diskusi,
seminar, simposium, dan lain-lain.
1. Ciri-ciri makalah
Ciri-ciri pokok sebuah makalah adalah objektif, tidak memihak, berdasarkan
fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, baik tidaknya
suatu makalah dapat dilihat dari kebermaknaan masalah yang dibahas, kejelasan
tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan keruntutan penulisannya.
2. Sistematika penulisan makalah seperti
di bawah ini :
a.
Halaman Judul
Judul adalah nama karangan. Judul harus sesuai dengan isinya karena
judul mencerminkan isi. Judul biasanya berupa kelompok kata (bukan kalimat).
Judul ditulis dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
Judul ditulis dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1)
Dirumuskan secara singkat
2)
Mencerminkan
area permasalahan, variabel penelitian dan target 3) Memuat kata-kata kunci yang akan
diacu dalam penelitian
4) Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap.
4) Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap.
b.
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih
penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau
pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik dengan huruf
kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. teks
pada pengantar diketik dengan spasi ganda (2 Spasi).
c.
Daftar isi
Daftar isi adalah halaman yang memberikan informasi tentang bab, sub bab,
sub-sub bab dan bagian-bagian penting lain yang disertai dengan letak
halamannya.
d.
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan
pembaca untuk mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu
karya ilmiah. Bab pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang dengan
singkat mengulas alasan mengapa penelitian dilakukan, tujuan, dan hipotesis
jika ada. Memberikan alasan yang kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alasan
memilih alasan tersebut, perumusan dan pendekatan masalah, metode yang akan
digunakan dan manfaat hasil penelitian.
Bab pendahuluan
seyogianya membimbing pembaca secara halus, tetap melalui pemikiran logis yang
berakhir dengan pernyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkan
dari padanya. berikan kesan bahwa apa yang anda teliti benar-benar bermanfaat
bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bagian tujuan penelitian mengakhiri bab
pendahuluan yang berisi pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Dalam
menuliskan tujuan, gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan dilihat,
seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan
suatu gejala, konsep, atau dugaan (Widya dkk, 2004: 6-7).
1)
Latar belakang
Bagian ini
menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa topik yang dinyatakan pada
judul karya tulis ilmiah itu diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan
dulu pengertian topik yang dipilih. Baru kemudian diterangkan argumen yang
malatarbelakangi pemilihan topik itu dari sisi substansi dalam keseluruhan
sistem substansi yang melingkupi topik itu.
2)
Identifikasi masalah
Sebelum masalah
dirumuskan perlu diidentifikasi dengan baik. Dengan identifikasi masalah,
memungkinkan perumusan masalah yang operasional menjadi lebih mudah.
Masalah yang
operasional memiliki ciri, antara lain:
(a) masalahnya dapat dipecahkan,
(b) menggambarkan variabel penelitian yang jelas,
(c) bentuk dan jenis data yang diperlukan dapat
dipastikan secara akurat,
(d) teknik pengumpulan data dapat ditentikan secara
tepat,
(e) teknik analisis data dapat diterapkan secara
tepat.
3)
Perumusan masalah
Rumusan masalah
adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau dipertanyakan yang perlu
dijawab dengan penelitian. Perumusan itu sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat
tanya, atau sekurang-kurangnya mengandung kata-kata yang menyatakan persoalan
atau pertanyaan. Yakni apa, siapa, berapa, seberapa, sejauh mana. Bagaimana
(bisa tentang cara atau wujud keadaan) dimana, kemana, dari mana, mengapa dan
sebagainya.
4)
Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak
dicapai dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan masalah.
Misalnya: (a) apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka tujuannya ialah menentukan
ada tidaknya pengaruh X terhadap Y, (c) apakah ada antara hubungan antara X dan
Y, maka tujuannya ialah menentukan ada tidaknya hubungan antar X dan Y, (d)
bagaimanakan persepsi peneliti terhadap pelayanan akademik, maka tujuannya
ialah mendeskripsikan persepsi..dst.
e.
Bab Isi / Pembahasan
Pembahasan
merupakan bagian inti makalah, yang disusun berdasarkan urutan rumusan masalah
di atas. Materi pembahasan bisa bersumber dari data penilitian, merujuk
pendapat pakar tertentu, ataupun meurut perkembangan logika kita. Dalam bagian ini diuraikan apa saja hasil
penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan
pembahasan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang
diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut
dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian
masalah.
f.
Penutup
Bagian ini menguraikan
keberhasilan metode dikaitkan dengan hasi kerja, dan dampak produk. Penutup
merupakan bagian terakhir dari isi pokok laporan penelitian. sesuai dengan
isinya, bagian ini dapat dibagi menjadi dua sub-bab yaitu simpulan dan saran.
- Simpulan
Simpulan merupakan bagian yang berisi jawaban
masalah dalam sebuah penelitian. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan,
dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang dikemukakan
dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan jawaban itu semua
tujuan dapat tercapai. Uraian dalam simpulan harus menjawab masalah yang
dikemukakan dalam bagian pendahuluan dan memenuhi semua tujuan penelitian.
- Saran
Saran merupakan bagian yang berisi temuan jalan
keluar dari suatu permasalahan. Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan
dalam simpulan dan jika memungkinkan jalan keluarnya juga disampaikan. saran
dapat bersifat praktis atau teoritis. Selain itu, perlu juga dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan
dalan penelitian yang memerlukan penelitian lanjutan.
g.
Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku
atau referensi yang dijadikan rujukan dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola
daftar pustaka adalah : nama penulis, tahun terbitnya buku yang dirujuk, judul
buku yang dirujuk, kota buku itu diterbitkan, dan nama penerbit yang
menerbitkan buku itu.
Contoh Karya Ilmiah Sederhana :
CONTOH KARYA TULIS
SEDERHANA-PENDIDIKAN KARAKTER
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah sederhana yang berjudul “Pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa”.
Dan
kami mengucapkan terima kasih kepada :
- Ibu Dra. Supriyati
selaku guru pembimbing
- Dan semua pihak yang
telah membantu terselesainya tugas makalah ini. Mudah-mudahan karya ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kelompok kami pada
khususnya.
Harapan
kami apabila ada kurang lebihnya kami mohon saran dan kritiknya karena masih
dalam taraf belajar.
Sidoarjo,
Januari 2013
Penyusun,
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Persolan
budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, baik itu
melalui media cetak, wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang
muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan
yang terjadi dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik
yang menuai pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat.
Berbagai alternatif penyelesaian masalah ini telah dilakukan seperti peraturan,
undang-undang, penerapan hukum yang lebih kuat.
Kepedulian
masyarakat terhadap pendidikan budaya dan karakter bangsa juga telah menjadi
perhatian pemerintah. Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan
karakter bangsa ini melalui Departemen Pendidikan Nasional. Karena itulah kami
tertarik menjadikan topik ini sebagai bahasan karya ilmiah sederhana yang akan
kami tulis.
1.2
Identifikasi masalah
1.2.1
Peristiwa apa sajakah yang kini marak terjadi sebagai bentuk penyimpangan dari
karakter bangsa ?
1.2.2
Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut ?
1.2.3
Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat penyimpangan karakter ini ?
1.2.4
Bagaiman upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter
tersebut ?
1.3
Rumusan masalah
1.3.1
Bagaimana pengaruh penyimpangan karakter ini pada prestasi siswa ?
1.4
Tujuan dan manfaat
1.4.1
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku anak bangsa yang terpuji dan sejalan
dengan karakter bangsa Indonesia.
1.4.2
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab kepada anak bangsa sebagai
generasi penerus bangsa.
1.4.3
Mengembangkan sikap mandiri, disiplin, jujur, kreatif dan berwawasan
kebangsaan
1.5
Metode penelitian
1.5.1
Mengamati kondisi di lapangan
1.5.2
Membaca buku pendukung
Bab II
Pembahasan
2.1
Contoh-contoh perilaku penurunan moral
Ada
beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di negeri ini. Contoh
kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang yang lupa beretika,
lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong, tak bertanggung
jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi. Hal sekecil itu
saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar.
Realitanya,
banyak makelar kasus, penggelapan pajak, korupsi, kejahatan yang dilakukan oleh
oknum-oknum tak bertanggung jawab dan yang amat sangat memprihatinkan adalah
perilaku remaja Indonesia yang masih berada di usia sekolah. Menurut survey,
pada tahun 2008 yang dilakukan di 33 provinsi di Indonesia sekitar 18.000
penduduk Indonesia terjangkit penyakit HIV dan AIDS, 63% remaja melakukan
hubungan seksual di luar nikah, 21% diantaranya melakukan aborsi dan sekitar
3,2 juta penduduk Indonesia adalah pemakai narkoba dan 1,1 juta diantaranya
adalah pelajar tingkat SMP hingga mahasiswa. Keadaan inilah yang membuat
keadaan negeri ini semakin buruk.
2.2
Sebab-sebab penurunan moral
Orang
tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang pertama yang
memberikan kasih sayang, bahkan ketika anak itu masih ada dalam kandungan.
Contohnya saja seorang ayah mengumandangkan adzan dengan lirih di telinga sang
anak ketika ia baru saja dilahirkan, itulah bekal awal untuk mengawali hidup
dengan kebaikan. Sedangkan, ketika sang anak hendak tidur, ibulah yang
menenangkan atau membacakan dongeng untuknya. Tidak hanya itu, ayah dan ibu
juga mengajari putra putrinya berjalan, berbicara dan mulai berkomunikasi
dengan orang lain. Dengan begitulah, orang tua memberi bekal utama dalam
megendalikan anaknya untuk menjadi anak yang baik.
Namun,
kenyataannya ada orang tua yang belum mengerti bagaimana cara mengasuh anak
dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buktinya, ada saja orang tua yang
menitipkan anaknya kepada babby sitter atau pembantu rumah tangga. Sehingga,
anak tersebut mendapatkan pendampingan tumbuh dan berkembang bukan dari
orang tua yang sudah berkeahlian mengurus anak dan tidak pula orang tua itu
menjadi pendamping terindah ketika anaknya tumbuh. Ada saja alasan yang
dijadikan para orang tua untuk memutuskan menitipkan anak kepada babby sitter.
Salah satu alasan andalannya adalah karena harus mencari nafkah untuk membiayai
anak itu, padatnya jam kerja dan lain sebagainya. Seharusnya tidak begitu.
Boleh saja bekerja, tanpa melupakan tugas utama sebagai orang tua.
Ada
pepatah bilang, bahwa “segala sesuatu yang ditangani oleh orang yang bukan
ahlinya, tunggulah saat kehancurannya.” Berarti harusnya para orang tua harus
memiliki kemampuan dalam hal mengurus anak.
Tidak
hanya itu, bentuk perlakuan yang diterima anak dari orang tua dan lingkungan,
menentukan kualitas kepribadian seorang individu. Seseorang yang memiliki
kepribadian lemah karena ia kurang mendapat perhatian penuh dari orang tua,
kurang rasa aman, sering dimanjakan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki
kepribadian yang kuat karena ia telah mendapat perhatian penuh dari orang tua,
kehangatan jiwa dan pemberian pengalaman hidup dari orang tuanya.
Peran
kedua sebagai seseorang yang mengembangkan karakter anak adalah guru. Sebagai
seorang guru, hendaknya memiliki kemampuan dalam mendidik siswanya terutama
sering-sering mengecek siswanya. Tidak hanya sekedar menghabiskan bab-bab pada
buku pelajaran, sekedar menyampaikan informasi atau mengejar target kurikulum.
Menurut
pengakuan salah satu siswa, ada saja penyakit guru yang dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar di kelas, diantaranya :
- Tidak punya selera
mengajar
- Kurang memperkaya materi
(lemah sumber)
- Kurang disiplin
- Asal masuk kelas
- Tidak bisa komputer
- Kurang terampil
- Asal sampaikan materi,
urutan tidak akurat
- Di kelas diremehkan anak
Hal
yang seperti inilah yang bisa menjadi salah satu penghambatnya.
Peran
ketiga adalah masyarakat atau tempat anak itu tinggal atau bermain atau
bergaul. Anak bisa terkontaminasi kebiasaan yang buruk akibat pengaruh luar.
Sehingga, sedini mungkin orang tua harus bisa menjaga anak-anaknya dari
pengaruh luar yang negatif.
2.3
Dampak penurunan moral
2.3.1
Banyak anak berperilaku anarkis
2.3.2
Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang lain
2.3.3
Tidak mau tolong menolong dengan sesama
2.3.4
Tidak menghargai sesuatu
2.3.5
Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang tuanya
2.3.6
Perubahan gaya hidup, mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya
2.3.7
Jati diri bangsa Indonesia luntur
2.4
Upaya meminimalisir penurunan moral
2.4.1
Bagi pra orang tua, sebaiknya mulai sekarang belajar bagaimana mengasuh anak
yang baik dan benar dengan cara mengikuti parenting education
2.4.1
Lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi apapun
2.4.1
Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat
2.4.1
Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata
pelajaran.
2.4.1
Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh
yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan,
disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.
2.4.1
Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin
melakukan upacar bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam
bila bertemu guru atau teman
2.4.1
Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika
siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung
2.4.1
Memuji perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu
bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga
2.4.1
Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan karakter bangsa
dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah terletak di
berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih
2.4.1
Kita sendiri sebagai pelajar, hendaknya dapat menyaring hal-hal yang baik
menurut kita dan hal-hal yang buruk bagi kita
2.5
Pengaruh penurunan moral terhadap prestasi belajar
Sebuah
penelitian yang sangat mengejutkan yang menyangkut kecerdasan seseorang dalam
meraih kesuksesan pernah dikemukakan oleh pakar kelas dunia, Daniel Goleman
yang menyatakan bahwa “80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kecerdasan
emosinya (emotional quotient=eq), sedangkan 20% ditentukan oleh IQnya.”
Disinilah pembentukan karakter itu sangat berperan untuk meraih kesuksesan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter dapat dijadikan obat agar
terjadi peningkatan prestasi akademik pada siswa.
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Dari
berbagai uraian yang panjang lebar diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
3.1.1
Di negeri ini sudah jelas terjadi penurunan moral yang cukup memprihatinkan,
sehingga seluruh lapisan masyarakat harus bertindak lebih lanjut atas hal ini
3.1.2
Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini sangat berpengaruh pada prestasi
siswa dan akhlak setiap individu
3.1.3
Orang tua dan guru merupakan orang pertama yang member bekal kepada anak-anak
bangsa tentang pendidikan karakter sebelum anak tersebut terjun di masyarakat
3.1.4
Perilaku anak tergantung dari pemberian contoh oleh orang tua terutama dan
gurunya
3.1.5
Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang anak bangsa
3.1.6
Pengaruh yang mendasar akibat penurunan moral adalah pesatnya globalisasi
3.2
Saran
Ada
beberapa saran yang perlu kami sampaikan untuk kelanjutan penulisan karya
ilmiah ini, diantaranya :
3.2.1
Semoga dengan adanya karya ilmiah sederhana yang kami tulis ini dapat
memperkaya pendapat pembaca untuk mengembangkan pendidikan karakter pada anak
3.2.2
Dapat dijadikan referensi tentang pendidikan karakter pada anak
Daftar
pustaka
ü
Beberapa pendapat siswa
ü
Fadjaray, Suhadi. 2012. Character Building Strategies Bercocok Tanam Karakter
di Kebun Sanubari Anak. Jakarta: Rahmat Media Press (RAHMA PRESS).
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) merupakan tulisan yang
mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian,
atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika
tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
B. SARAN
Dalam
pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga
mengenai pengetahuan sistematika dan penulisan Karya Tulis Ilmiah Sederhana.
Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari sistematika dan
penulisan Karya Tulis Ilmiah Sederhana dalam membuat sebuah karya tulis. Dengan
mempelajari sistematika dan penulisan Karya Tulis Ilmiah Sederhana diharapkan
mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun
suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2010. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulis Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
http://kristiangunawanz.blogspot.com/2012/04/susunan-karya-ilmiah.html
http://joko-suryanto.blogspot.com/2012/02/ragam-karya-ilmiah-sederhana-dan.html (diunduh pada tanggal 7 Oktober 2013
pukul 19.27)
1 comments:
Sangat membantu, terimakasih
Post a Comment