MAKALAH PROVESI KEGURUAN BERJUDUL SUPERVISE CLINIS

TUGAS KELOMPOK
Makalah Provesi Keguruan
Dengan Judul :

SUPERVISE CLINIS

OLEH KELOMPOK 10 :
AISYAH FITRI R (1228040022)
NILDAYANI (1228040027)
HASMAWATI MARWANA (1228040028)




PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah melimpahkan rahmat kesehatan dan kesempatannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami menghaturkan rasa terima kasih yang besar atas dukungaan teman-teman sekalian yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Sesuai judulnya “supervise klinis”, didalam makalah ini telah kami jelaskan bagaimana dan apa saja yang berperan dalam supervise dalam lingkup pendidikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan yang ada didalam makalah ini. Baik itu dari segi penyusunan pembahasan dan tutur kata penyampaiannya. Tapi tidak lepas dari itu semua, tentu kami mengharapkan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah kami.

Penulis,
Makassar,23  Februari  2014



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ……………………………………………………………………..    1
KATA PENGANTAR ..... …………………………………………………………………  2
DAFTAR ISI .... …………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................................................    4
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................................    4
C.     Tujuan .......................................................................................................................    5
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teknik Supervise Pendidikan  ..................................................................................    6
B.     Alasan pentingnya supervise klinis ...........................................................................    6
C.     Apa tujuan supervise klinis .......................................................................................    7
D.    Apa karakteristik supervise klinis .............................................................................    7
E.     Apa prinsip-prinsip supervise klinis ..........................................................................    8
F.      Bagaimana prosedur supervise klinis ........................................................................    8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...................................................................................................................   11
B.    Saran  ............................................................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................   12



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Supervise klinis mulai dikembangkan pada akhir dasa warsa lima pendahuluan dan awal enam puluhan oleh Morris L. Cogan, Robert Glodhammer, dan Richard Weller di Harvard School Of Education.
Model supervisi klinis lebih menekankan hubungan pada tatap muka antara supervisor dengan guru serta terpusa pada prilaku actual guru dalam mengajar. Acheson dan Galla (1980) memberikan istila supervise klinis sebagai Teacher Centerend Ssupervision. salah satu komponen yang memegang perang strategis dalam penyelenggaran  pendidikan adalah guru, karena guru merupakan unsur manusiawi yang langsung berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Setiap ada inovasi pendidikan, khusnya kurikulum dalam peningkatan sumberdaya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada guru. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas profesi guru harus dapat mengelola peruses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan untuk itu disamping harus menguasai bahan, guru juga harus juga menguasai keterampilan dasar mengajar sehingga dapat menjalankan perannya secara optimal seperti yang dikemukan oleh Underwood (1987) bahwa penguasaan keterampilan dasar mengajar yang baik akan mempengaruhi perilaku siswa dalam belajar.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu:
1.      Teknik supervise pendidikan?
2.      Alasan pentingnya supervise klinis?
3.      Apa tujuan supervise klinis?
4.      Apa karakteristik supervise klinis?
5.      Apa prinsip-prinsip supervise klinis?
6.      Bagaimana prosedur supervise klinis?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1.      Teknik supervise pendidikan
2.      Alasan pentingnya supervise klinis
3.      Apa tujuan supervise klinis
4.      Apa karakteristik supervise klinis
5.      Apa prinsip-prinsip supervise klinis
6.      Bagaimana prosedur supervise klinis



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teknik Supervise Pendidikan
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan pendidikan ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode dan teknik supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan baik dan hasil pembinaannya mencapai tujuan pembinaan.
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
1.      Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
2.      Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi. Teknik supervisi kelompok ada beberapa diantaranya adalah: Kepanitiaan-kepanitiaan, Kerja kelompok, Laboratorium kurikulum, Baca terpimpin, Demonstrasi pembelajaran, Darmawisata, Diskusi panel, Organisasi professional, Pertemuan guru, Lokakarya atau konferensi kelompok. 
B.     Alasan pentingnya supervise klinis
Beberapa alasan mengapa supervisi klinis diperlukan, diantaranya:
1.      Tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauhmana praktik profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik
2.      Ketinggalan iptek dalam proses pembelajaran
3.      Kehilangan identitas profesi
4.      Kejenuhan profesional (bornout)
5.      Pelanggaran kode etik yang akut
6.      Mengulang kekeliruan secara masif
7.      Erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan (PT)
8.      Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya
9.      Rendahnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan pemberi pekerjaan
C.     Apa tujuan supervisi klinis?
Secara umum tujuan supervisi klinis untuk :
1.      Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.
2.      Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
3.      Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
4.      Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran
5.      Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.
D.    Apa karakteristik supervisi klinis?
Supervisi klinis memiliki karakteristik sebagai berikut:
“Perbaikan dalam pembelajaran mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelektual dan bertingkah laku berdasarkan keterampilan tersebut”.
Sementara fungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa keterampilan, seperti:
a.       Keterampilan menganalisis proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan,
b.      Keterampilan mengembangkan kurikulum, terutama bahan pembelajaran,
c.       Keterampilan dalam proses pembelajaran.
Dan fokus supervisi klinis adalah:
a.       Perbaikan proses pembelajaran,
b.      Keterampilan penampilan pembelajaran yang memiliki arti bagi keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran dan memungkinkan untuk dilaksanakan, dan
c.       Didasarkan atas kesepakatan bersama dan pengalaman masa lampau.
E.     Apa prinsip-prinsip dalam supervisi klinis?
Beberapa prinsip yang menjadi landasan bagi pelaksanaan supervisi klinis, adalah:
1.      Hubungan antara supervisor dengan guru, kepala sekolah dengan guru, guru dengan mahasiswa PPL adalah mitra kerja yang bersahabat dan penuh tanggung jawab.
2.      Diskusi atau pengkajian balikan bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil pengamatan.
3.      Bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tiidak bersifat menyalahkan.
4.      Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama.
5.      Hasil tidak untuk disebarluaskan
6.      Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, dan tetap berada di ruang lingkup pembelajaran.
7.      Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (pengamatan) dan tahap siklus balikan.
F.      Bagaimana prosedur supervisi klinis?
 Pelaksanaan supervisi klinis berlangsung dalam suatu siklus yang terdiri dari tiga tahap berikut :
1.      Tahap perencanaan awal. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
a.       Menciptakan suasana yang intim dan terbuka,
b.      Mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran,
c.       Menentukan fokus obsevasi,
d.      Menentukan alat bantu (instrumen) observasi, dan
e.       Menentukan teknik pelaksanaan obeservasi.
2.      Tahap pelaksanaan observasi. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a.       Harus luwes,
b.      Tidak mengganggu proses pembelajaran,
c.       Tidak bersifat menilai,
d.      Mencatat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan
e.       Menentukan teknik pelaksanaan observasi.
3.      Tahap akhir (diskusi balikan). Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a.       Memberi penguatan;
b.      Mengulas kembali tujuan pembelajaran;
c.       Mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati bersama,
d.      Mengkaji data hasil pengamatan,
e.       Tidak bersifat menyalahkan,
f.       Data hasil pengamatan tidak disebarluaskan,
g.      Penyimpulan,
h.      Hindari saran secara langsung, dan
i.        Merumuskan kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang luas dan demokratis, dengan paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja kepala sekolah guru dan pegawai sekolah saja akan tetapi juga mencari jalan keluar apabila terjadi permasalahan. Para supevisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan, hubungan antara pengawas dengan yang diawasi lebih bersifat kemitraan, hubungan komunikasi pun tidak lagi one way traffic tetapi menjadi two way traffic.
B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini referensi yang digunakan sudah cukup namun apabila akan menggunakan referensi yang lebih banyak lagi itu akan lebih baik. Waktu yang diberikan tergolong singkat untuk pembuatan sebuah makalah sehingga untuk pembuatan makalah selanjutnya disarankan untuk menggunakan referensi dan waktu yang lebih banyak.










DAFTAR PUSTAKA

ü  Iim Waliman, dkk. 2001. Supervisi Klinis (Modul Manajemen Berbasis Sekolah). Bandung : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

ü  Agus Taufiq. 2007. Supervisi Bimbingan dan Konseling (Bahan Pelatihan BK di Cikole). Bandung.























      


0 comments:

Post a Comment