Setiap orang memiliki gaya pribadi dalam
berbusana. Gaya berbusana seseorang itu adalah milik pribadi yang bersangkutan
dan hal ini erat kaitannya dengan selera dan cita rasa mode yang dimilikinya,
tanpa di paksa dan sangat unik. Bagaimana cara ia menerapkan dan memadukan
aneka busana yang dipilih dengan warna, corak, dan tekstur menjadi satu
kesatuan yang disebut dengan gaya pribadi. Untuk menciptakan gaya pribadi, ada
beberapa pertanyaan yang dapat anda jawab;
Siapakah saya?
Untuk
mendapat gambaran yang jelas yang mencakup bentuk lahiriah dan pribadi yang
bersangkutan, yaitu berhubungan dengan usia dan bentuk tubuh.
Seperti apakah gaya
hidup saya?
Berkaitan
dengan segala aktifitas sehari-hari yang dilakukan, termasuk juga lingkungan
pergaulan social. Begitu variatifnya pergaulan seseorang, menurut beragam
penampilan yang berbeda untuk kesempatan yang berbeda pula.
Apa yang ingin saya
kenakan?
Memberi
gambaran megenai selera dan citra diri yang diinginkan oleh pribadi
masing-masing.
Jawaban
pertanyaan yang di atas akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan busana
yang dikenakan. Namun banyak yang menemui kesulitan dalam memilih busana ini.
Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas trik-trik untuk mengatasi kendala yang
anda hadapi.
A.
Bentuk
tubuh wanita
Ditilik
dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe. Akan tetapi,
karena bentuk tubuh setiap orang adalah unik, sudah barang tentu akan terdapat
banyak kombinasi antara satu tipe dengan yang lain. Karena itu, orang
bersangkutanlah yang paling tepat untuk dapat mengamati ciri dan karakter
bentuk tubuhnya dengan salah satu bentuk tubuh dibawah ini.
Ada
cara mudah untuk mengetahuinya, berdirilah di depan cermin, amati refleksi
badan yang ada di cermin dengan seksama. Amati secara kesuluruhan, kemudian per
bagian, dari atas hingga pinggang, lalu dilanjutkan dari pinggang hingga
kebawah. Catat dalam hati, bagian tubuh mana yang anda sukai dan dianggap
sebagai kelebihan yang dimiliki, dan bagian mana yang dianggap kurang ideal dan
kurang anda sukai. Tak perlu khawatir, terimahlah dengan lapang dada. Sambil
anda berusaha membentuk tubuh dengan
berolah raga. Andapun dapat memberi keseimbangan pada tubuh dengan cara
mengkamuflasekannya lewat busana. Camkan dalam hati, bahwa kekurangan tersebut
tidak mengurangi penampilan secara total.
B.
6
tipe bentuk tubuh
1. Tipe
piramida (segi tiga)
a. Garis
bahu sempit dan cenderung menurun, sehingga memberi kesan bongkok. Sering terdapat
pada seseorang yang berdiri dengan tidak tega, dan
b. Bagian
pinggul cenderung lebar dengan pangkal paha yang besar.
2. Tipe
segitiga terbalik
a. Garis
bahu besar, cenderung memiliki dada yang besar, dan
b. Bagaian
pinggul sempit karena itu, secara proposional, bagian tubuh sebelah atas lebih
berat.
3. Tipe
gelas waktu
a. Tipe
ini memiliki bentuk tubuh ideal, karena proporsi garis antara garis bahu,
pinggang, dan panggul sesuai.
4. Tipe
angka delapan
a. Bahu
cenderung gemuk,
b. Bagian
dada cenderung penuh dan besar,
c. Garis
torso atau jarak dari bahu hingga pinggang terkesan pendek, dan
d. Pinggul
penuh dan pangkal paha cenderung besar.
5. Tipe
persegi panjang
a. Bagian
pinggang tidak berlekuk, dan
b. Garis
bahu dan pinggul hampir sama.
6.
Tipe bulat lonjong
Tipe bulat lonjong
a. Garis
bahu cenderung penuh dan menurun,
b. Pinggang
tidak rampaing,
c. Perut
besar,
d. Pinggul
besar.
C.
Trik
mendapatkan efek proporsional sesuai bentuk tubuh
1. Tipe
segitiga
Secara
visual, tipe ini memberi kesan bagian bawah tubuh lebih lebar dari bagian atas,
sehingga tampak tidak seimbang. Umumnya bagian bahu lebih kecil disbanding
bagian pinggang ke bawah, sedangkan daerah pinggul dan pangkal paha cenderung
besar. Karena itu, dalam memilih model cobalah mengimbanginya dengan lebih
memfokuskan pada bagian atas tubuh, dan menyamarkan bagian bawah tubuh yang
agak besar, dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut;
Hindari
:
a. Atasan
berlengan langsung, seperti lengan model reglan, dolman, setali, atau bahu
berpotongan dalam (cutway armbole). Berbagai model atasan dengan bahu terbuka,
misalnya, model kemben (strapless), kamisol bertali tipis (spagbetty straps)
atau potongan bahu asimetris,
b. Potongan
leher tinggi dan ketat (turtleneck) atau leher model botol (pas pada lingkar
leher),
c. Ikat
pinggang lebar dan bermodel mencolok akan menambah kesan berat di bagian bawah,
d. Rok
klok yang melebar di bagian bawah, baik berpotongan sederhana maupun dengan
lipit,
e. Rok
ketat, yang akan menonjolkan bagian pinggul yang besar, dan
f. Rok
atau celana yang bertali serut, atau berdetail saku pada bagian pinggul.
Pilihlah
:
a. Busana
dengan garis bagu diperlebar misalanya, dengan potongan lengan model jas yang
agak tegas dengan sedikit bantalan bahu atau detail epaulettes,
b. Blus
atau atasan bercorak besar atau mencolok misalnya, corak floral atau
bunga-bunga. Jika memilih motif garis, pilih garis horizontal untuk memperlebar
bagian bahu,
c. Blus
dengan aksen ruffles(kerut) atau saku bisa menjadi alternative pilihan,
d. Pilih
rok bawahan yang bergaris ramping atau lurus,
e. Jika
tubuh anda termasuk kategori sedang atau tinggi, pilihlah kombinasi atasan
berwarna cerah atau bercorak dengan bawahan bernada gelap untuk menyamarkan
bagian bawah tubuh yang cenderung besar. Namun, bagi yang bertubuh kecil
sebaiknya tetap dalam satu nuansa warna, agar menciptakan kesan panjang dan
ramping, dan
f. Jika
mengenakan setelan, sebaiknya terdiri dari atasan yang bergaris tegas namun
lembut luwes di bagian bawah.
2. Tipe
segitiga terbalik
Tipe
ini memiliki bahu yang penuh dan lebar, disertai dada yang cenderung besar.
Sedangkan bagian pinggul sempit, sehingga secara keseleuruhan terlihat bagian
tubuh sebelah atas lebih berat. Untuk mengimbanginya, fokuskan perhatian pada
tubuh bagian bawah.
Hindari
:
a. Hindari
busana yang ketat dan terbuat dari bahan lentur (stretch),
b. Busana
yang memiliki detail ruffles (kerut), smocks, aplikasi draperi, ataupun
ornament renda-renda pada bagian atas yang akan membuat dada semakin penuh,
c. Ikat
pinggang berukuran lebar dan ketat yang akan membuat dada semakin membusung,
d. Atasan
bertekstur tebal dan menonjol,
e. Atasan
yang berlapis-lapis, dan
f. Atasan
bercorak besar dan mencolok.
Pilihlah
:
a. Atasan
yang pas di badan, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar
b. Atasan
bernada gelap dengan padanan yang sedikit menarik perhatian bisa dijadikan
pilihan. Misalnya, dengan bawahan bercorak atau berdetail seperti saku, lipit,
atau kerut, dan
c. Blus
atau gaun dengan model kerah agak terbuka dari bahan yang lembut. Yang paling
aman adalah potongan leher berbentuk V.
3. Tipe
gelas waktu (hourglass)
Tipe
ini dikatakan beruntung karena dianggap ideal. Karena itu, hampir semua
potongan dan model busana dapat dikenakan. Dan yang perlu menjadi pertimbangan
adalah pilihan warna yang disesuaikan sengan warna kulit.
Khusus
bagi yang bertubuh kecil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan;
Hindari
:
a. Model
busana yang berlapis-lapis, karena tubuh anda akan tampak tenggelam,
b. Busana
terusan bersiluet H yang lurus dan sedikit longgar,
c. Busana
yang melebar dengan panjang melebihi betis,
d. Kombinasi
warna dan corak kontras antara bawahan dan atasan, dan
e. Corak
yang berukuran besar dan menyolok akan menelan tubuh yang kecil.
Pilihlah
:
a. Gaun
terusan bersiluet ramping.apabila berupa setelan sebaiknya dalam satu nuansa
warna yang sama,
b. Busana
yang sederhana dan minimalis akan menonjolkan kerampingan tubuh sipemakai,
c. Corak
garis tipis yang ditata vertical akan memberi kesan panjang dan tinggi, dan
d. Pilih
ikat pinggang tipis atau rantai jika ingin menonjolkan kerampingan pinggang
yang dimiliki.
4. Tipe
angka delapan
Tipe
ini memiliki bentuk tubuh berkesan penuh dan seksi dengan variasi yang berbeda,
dari yang sintal hingga yang gemuk. Keteletian dalam memilih busana akan sangat
menentukan penampilan secara keceluruhan. Karena jika salah, bisa membuat tubuh
tampak lebih gemuk. Dan yang perlu diperhatikan adalah bagian dada yang
cenderung penuh dan besar, serta pinggul, perut, dan pantat yang cenderung
besar pula. Torso bagian ataspun biasanya berkurang pendek.
Hindari
:
a. Model
busana yang ketat, karena akan memberi kesan focus pada bagian tubuh yang
menonjol. Demikian juga dengan busana yang terlalu longgar,
b. Model
busana yang berlapis-lapis membuat tubuh tampak semakin gemuk,
c. Atasan
atau blus yang pendek yang akan membuat torso semakin tampak pendek,
d. Ikat
pinggang ketat dan lebar,
e. Busana
berdetail ramai seperti kerut, lipit, atau lainnya,
f. Corak
dan warna yang mencolok semakin menonjolkan bagian tubuh yang kurang ideal,
g. Busana
yang longgar dan melebar dibagian bawah akan membuat tampak lebih besar, dan
h. Hindari
busana yang bertesktur tebal dan kasar.
Pilihlah
:
a. Setelan
yang terdiri dari jaket berbahan lembut dan luwes. Bisa juga terusan atau rok
dan bawahan yang dipakai dengan blus luar,
b. Atasan
tunik yang panjangnya mencapai bawah pinggul akan menciptakan siluet ramping
jika dipadankan dengan celana atau rok ramping lurus,
c. Atasan
berupa blus yang dikenakan diluar. Pilih jaket/blazer atau cardigan yang
memiliki panjang melenihi pinggul dan pantat,
d. Atasan
model blouson akan membantu menyamarkan bagian perut dan pinggul yang besar,
e. Menerapkan
kombinasi nada gelap dan cerah, atau corak garis tipis secara vertical atau
diagonal, akan menyamarkan kekurangan yang ada di tubuh anda, dan
f. Jika
ingin memakai ikat pinggang, pilih yang sewarna dengan blus bagian atas agar
torso tampak lebih panjang.
5. Tipe
Persegi Panjang
Tipe
ini ditandai dengan garis pinggang yang tidak ramping, dan terdapat dalam
kategori yang bertubuh sedang dan besar. Secara keseluruhan tipe ini tidak
mempunyai masalah yang berarti, kecuali tidak memiliki lekuk pinggang ramping.
Karena itu model busana yang memberi fokus pada kerampingan pinggang adalah
solusi utamanya.
Hindari
:
a. Busana
bersiluet lurus dan longgar,
b. Corak
garis besar vertical,
c. Ikat
pinggang lebar dalam warna kontras,
d. Atasan
model blousson atau jaket model boxy (kaku dan lurus) yang akan membuat tubuh
bagian atas berkesan persegi, dan
e. Corak
kotak besar maupun kecil, kecuali diletakkan miring sehingga membentuk
diagonal.
Pilihlah
:
a. Busana
bersiluet ramping, dengan menerapkan potongan model princess, baik pada atasan
atau gaun terusan,
b. Kenakan
ikat pinggang tipis atau sedang bermodel sedrhana dalam nada gelap yang kontras
dengan busana yang dikenakan. Jangan gunakan terlalu ketat, sihingga
menimbulkan lipatan-lipatan,
c. Corak
garis diagonal,
d. Celana
atau rok yang menggunakan tali serut (drawstring), akan menciptakan bentuk
pinggang, dan
e. Busana
model lilit atau model kimono (warpped gown) dengan simpul.
6. Tipe
bulat lonjong
Tipe
ini biasanya berukuran L atau XL. Dalam memilih busana, bentuk tubuh ini
hendaknya ekstra hati-hati, karena banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Namun tak perlu berkecil hati, walapun tidak bertubuh ramping dan langsing,
tapi bukan berarti Anda tidak dapat tampil serasi dan menarik.
Hindari
:
a. Model
busana yang ketat membentuk tubuh,
b. Busana
terlalu longgar,
c. Corak
besar dan mencolok,
d. Busana
berbahan kain tebal dan kaku,
e. Beragam
detil seperti, ruffle, lipit, atau kerut yang akan menambah efek volume pada
tubuh,
f. Atasan
berleher tinggi,
g. Ikat
pinggang yang justru akan menonjolkan daerah pinggang, pinggul, dan paha besar,
dan
h. Busana
berbahan stretch (lentur), seperti kaos atau rajut.
Pilihlah
:
a. Model
busana padanan yang terdiri dari jaket, rok atau celana, dengan blus. Terusan
dengan jaket lembut. Atau, terusan
dengan blus luar,
b. Panjang
atasan baik jaket, cardigan, vest, atau blus luar sebaiknya melebihi garis pinggul
dan pantat,
c. Coba
terapkan teknik padu warna antara gelap dengan terang untuk menyamarkan bentuk
tubuh misalnya, terusan berwarna ternag dengan jaket/blus luar bernada gelap,
d. Corak
garis tipis atau corak lainnya, sebaiknya diterapkan untuk busana bagian dalam,
e. Potongan
leher V (V neck) sangat membantu mengurangi efek berat pada tubuh bagian atas,
dan
f. Padanan
aneka model tunik dengan rok celana panjang, merupakan pilihan ideal untuk tipe
semacam ini.
D.
Tentang
warna, corak, dan tekstur
1. Warna
Warna
yang diterapkan pada busana seseorang, tidak saja membuat penampilan menjadi
menarik, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyamarkan kekurangan
serta menonjolkan kelebihan yang dimiliki. Pedoman utama dalam memilih warna
busana adalah mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru kemudian
mempertimbangkan warna apa yang dia sukai. Untuk mendapatkan warna yang sesuai
dengan kulit, ambil warna yang dipilih, dekatkan dengan kulit dan amati, apakah
warna kulit anda lebih cerah atau lebih suram? Jika warna tersebut membuat
kulit anda tampak lebih cerah, berarti warna tersebut cocok untuk anda.
Pedoman
dasar
a. Warna
terang dan cerah, cenderung menyita perhatian dan menarik fokus pandangan.
Karena itu, warna cerah dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian pada bagain
tubuh yang ingin ditonjolkan, sekaligus mengalihkan pandangan dari bagian tubuh
yang tidak ingin ditonjolkan,
b. Warna
muda dan pucat memberi efek melebarkan serta memberi kesan datar. Karena itu,
jika dikenakan pada tubuh, warna ini secara visual memberi kesan lebar. Namun,
secara pisikologis, warna pucat memberi kesan bersih dan rapi, dan
c. Warna
gelap dan suram meberi efek mengecilkan dan ramping. Karena itu, warna ini
dapat digunakan untuk menyamarkan bagian tubuh yang kurang ideal. Warna gelap
misalnya, hitam, biru navi, coklat tembakau, merah anggur, hijau botol, atau
abu-abu gelap.
2. Corak
Pemilahan
corak yang diterapkan untuk busana, akan menambah daya tarik busana tersebut.
Sebenarnya penerepan corak pada busana digunakan sebagai aksesoris yang akan
memberi aksen bagi penampilan secara keseluruhan. Karena itu, kembali kepada
dasar fungsi aksesoris, jika diterapkan secara tepat akan menjadi aksen yang
menarik, namun jika berlebihan akan merusak keserasian. Secara visual, corakpun
akan memberi dampak psikologis, karena itu perlu sedikit pertimbangan dalam
menerapkan corak ke dalam busana. Misalnya, busana bergaris tipis memberi kesan
formal, sedangkan bergaris besar memberi kesan santai. Begitu juga dengan motif
tumbuhan seperti bunga berukuran besar dan mencolok, serta motif polka dots
(bola-bola) memberi kesan santai, sehingga tidak sesuai dengan busana kerja.
Pedoman
dasar
a. Corak
berukuran besar akan memberi kesan lebih besar, sedangkan corak kecil
sebaliknya,
b. Corak
garis vertikal akan memberi kesan panjang dan ramping, sedangkan horizontal
memberi kesan lebar dan besar,
c. Perlu
diingat, corak garis yang rapat dalam warna kontras akan melelahkan pandangan
mata, karena memberi kesan optic yang bergerak,
d. Corak
fauna eksotis seperti ular, macan tutul, atau zebra sesuai bagi mereka yang
memiliki kepribadian penuh percaya diri,
e. Corak
tradisional seperti batik merupakan alternatif pilihan yang menarik namun,
sabaiknya bijak dalam memilih ragam corak yang akan dikenakan. Bagi yang harus
menghindari corak besar dan mencolok, pilih batik yang bercorak kecil atau jika
besar, pilih yang memiliki warna dasar gelap dan coraknya hampir senada dengan
warna dasarnya,
f. Perlu
diingat, busana bercorak lebih sulit untuk dipadu padankan, dan
g. Bahan
bermotif sabaiknya jangan menjadi pilihan busana yang terlalu mahal karena masa
pakainya yang singkat, dan berkaitan dengan kecendrungan mode yang berlaku
(tren).
3. Tekstur
Kemajuan
teknologi dalam bidang tekstil, sudah demikian pesat, dan begitu banyak ragam
tekstur yang ditawarkan. Disamping semakin canggih proses pengolahan serat
alami, penemuan berbagai serat baru hasil teknologi canggi diantaranya serat
almunium, juga memberi kontribusi besar pada penciptaan beragam jenis kain
baru. Untuk menggunakannya, yang pertama harus disadari adalah bahwa bahan
berterkstur akan menambah efek tiga dimensi pada tubuh, dan itu berarti tubuh
akan tampak lebih bervolume dan penuh.
Semakin
tebal dan menonjolnya tekstur bahan,
semakin menambah kesan tebal dan penuh. Namun, hal ini tidak perlu dihindari,
karena dengan tekstur ini busana akan tampak lebih bervariatif, kenakan dalam
satu nada warna saja. Penerapan tekstur yang serasi akan menghasilkan efek yang
maksimal.
Pedoman
dasar
a. Bahan bertekstur tebal membuat tubuh tampak lebih
besar,
b. Jika
pola tekstur membentuk corak, tekstur vertical akan memberi efek panjang, sedangkan
tekstur horizontal membuat bidang lebih lebar,
c. Bahan
bertekstur sedang dan tebal memerlukan perawatan berbeda. Pencucian yang salah
akan membuat busana tampak kusut, suram, dan berkesan kadaluwarsa,
d. Baha
bertekstur cenderung lebih panas untuk dikenakan, karena itu sebaiknya
diterapkan sebagai baju hangat, misalnya, jaket, cardigan,sweater, atau rompi,
dan
e. Jika
diwujudkan berupa rok atau celana, baiknya diberi vouring atau pelapis agar
nyaman dikenakan.
E.
Konsep
padu padan
Banyak
orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi sesuai kebutuhan.
Sebaiknya setiap orang harus menyadari bahwa busana yang dimiliki dapat
dianggap investasi pribadi dalam bentuk
sederhana, karena bagaimanapun koleksi usana seseorang memiliki nilai nominal
yang sangat erat berkaitan dengan kemampuan finansialnya. Karena itu, setiap
orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja busana dengan bijak, dalam arti
setiap potong pakaian yang dibelinya harus dimanfaatkan secara maksimal. Di
bawah ini, ada beberapa pedoman yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
seseorang dalam belanja busana.
1. Pilih
busana yang berkualitas tinggi. Busana yang berkualitas baik biasanya akan
tahan lama,
2. Utamakan
segi fungsionil busana yang akan dibeli,
3. Fleksibel
untuk dipadu padankan dengan busana yang sudah dimiliki di rumah,
4. Teliti
kerapian dan kualitas jahitan serta potongannya,
5. Ketika
berbelanja gunakan pedoman, “apa yang saya perlukan”, dan sedapat mungkin
kurangi unsur, “apa yang saya inginkan”, karena yang terakhir ini sering
dipengaruhi oleh emosi. Apakah itu unsur pengaruh orang lain, suasana hati,
atau taktik pedagang dengan menawarkan potongan harga menarik,
6. Jika
anda sudah mempunyai warna favorit, dan ingin bereksperimen dengan warna yang
berbeda dan baru, jangan tinggalkan pedoman warna kesukaan anda tadi,
7. Seseorang
dapat mengetahui busana tersebut sesuai atau tidak dengan dirinya, hanya ketika
busana tersebut digunakan. Jadi, cobalah terlebih dahulu sebelum anda membeli,
dan
8. Pertimbangkan
sekali lagi berapa sering busana tersebut akan anda gunakan.
Pedoman
dasar padu padan:
Busana
harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk itu kita perlu tahu konsep padu
padan. Untuk menerapkan konsep padu padan pada koleski busana, ada beberapa hal
yang patut dipertimbangkan, antara lain;
1. Mulai
dengan mengoleksi busana dasar yaitu, aneka model blus, celan, dan bleazer yang
berpotongan sedrhana sesuai dengan selera pribadi,
2. Lakukan
investai dengan belanja setelan jas dengan rok atau celan, dengan warna yang
sama. Khusus untuk setelan selalu pilih warna dasar agar mudah dipadu padankan
misalnya, biru gelap, coklat, abu-abu, beige (kopi susu), dan putih,
3. Sebaiknya
dari bahan polos, selain tidak cepat bosan juga mudah dipadu padankan,
4. Pilih
setelan sederhana dan klasik dari bahan berkualitas dan nyaman untuk dikenakan,
selain tahan lama juga mudah dipadu padankan,
5. Dengan
berpedoman pada setelan yang sudah dimiliki diatas, Anda dapat melakukan
eksperiman dengan menggabungkan berbagai elemen busana dasar, seperti blus,
kaos, atasan, rompi, atau vest. Aneka model rok dan celana dalam warna, corak dan
tekstur yang berfariasi pula, dan
6. Pemilihan
aksesoris perhisan, tas, sepatu, dan lainnya dapat mengubah penampilan secara
dramatis.
F.
Menata
gaya melalui konsep padu padan
1. Setelan
Dasar: Jas/Blazer dan Rok/Celana, dengan variasi tampilan
a. Blazer
dan rok, dilengkapi aksesori,
b. Blazer,
celana, dan blus, dilengkapi aksesori,
c. Balzer
dengan gaun terusan, dilengkapi aksesori,
d. Rok,
kamisol, dan atasan dari bahan knitting, dilengkapi aksesori, dan
e. Blazer,
T-shirt, dan celana Bermuda/pedal pusber, aksesori.
2. Gaun
terusan
a. Gaun
terusan unruk kesempatan pagi dan malam hari, dilengkapi aksesori,
b. Gaun
terusan dan jaket, dilengkapi aksesori,
c. Gaun
terusan dengan celana panjang (dikenakan sebagai tunik), dilengkapi aksesori,
dan
d. Gaun
terusan dengan vest atau rompi.
3. Rok
dan Blus: Dalam beragam gaya tampilan yang variatif
a. Blus
dan rok, dengan syal atau scraf, dilengkapi aksesori blus, celana pantolan dan
vest/rompi dilengkapi dasi,
b. Blus
dan celana santai, dilengkapi aksesori,
c. Blus
dan gaun terusan, dilengkapi aksesori,
d. Rok
dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori, dan
e. Rok
dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori.
G.
Aksesoris
pelengkap
Aksesori
yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan tas, setelah itu
dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf dan lainnya.
Pemilihan aksesori tambahan sangat tergantung pada selera orang yang
bersangkutan, karena itu gaya pribadi seseorang akan diperoleh dari pilihan
yang dibuatnya.
1. Perhiasan
Karena
fungsinya adalah sebagai pelengkapbusana, sebaiknya aksesori perhiasan ini juga
disesuaikan dengan busana yang akan dikenakan. Aksesori berbentuk dapat berupa:
Giwang, kalaung, gelang, cincin
2. Scarf,
syal, atau selendang
Penggunaannya
lebih tergantung pada mode yang sedang berlaku, walaupun pada dasarnya
berfungsi sebagai penghangat tubuh. Karena memberi fokus pada daerah dada ke
atas dan bahkan wajah, maka sebaiknya disesuaikan dengan bentuk wajah, leher,
dan daerah badan sebelah atas. Berikut ini tips yang dapat anda terapkan:
a. Pilihlah
corak yang sesuai dengan bentuk tubuh,
b. Banyak
cara menggunakan scraf, dan penerapannya tergantung pada model busana yang
dikenakan,
c. Jika
Anda memiliki scraf panjang yang disampirkan pada pundak, jaga panjangnya tidak
persis di atas garis pinggul. Sebab, garis memotong pada scraf akan membuat
pinggul tampak lebih besar,
d. Pilih
scraf yang berkualitas baik, sebab scraf merupakan investasi yang berguna untuk
setiap busana anda agar tampak mewah. Pilih scraf yang terbuat dari bahan sutera,
crepe decbine, atau cabmere, dan
e. Jika
leher anda tidak jenjang, kenakan scraf dengan simpulan di bawah kera. Namaun
cara ini tidak disarankan bagi Anda yang berdada besar.
3. Ikat
pinggang
Ikat
pinggang berperan untuk memberi aksen pada daerah pinggang. Karena manarik
perhatian, maka pemilihan model dan ukurannya akan sangat berpengaruh pada
keserasian busana anda.
a. Jika
memiliki garis pinggang (torso) yang cenderung pendek, dan ingin tampak lebih
panjang, kenakan blus di luar dan tambahkan ikat pinggang dalam warna senada
dengan blus yang dikenakan tersebut,
b. Jika
anda mempunyai garis pinggang yang pendek, dan ingin tampak lebih panjang pilih
ikat pinggang dengan warna yang senada
dengan blus yang anda kenakan,
c. Tapi,
apa bila anda merasa garis pinggang terlalu tinggi dan ingin disamarkan, anda
dapat memilih ikat pinggang yang mempunyai warna senada dengan bawahan yang anda
kenakan, dan
d. Jika
tubuh anda terasa kurang tinggi, dan anda ingin menyamarkannya dengan ikat
pinggang agar tampak tinggi, pilih ikat pinggang yang sewarna dengan gaun
seluruhnya. Hindari warna yang tampak memotong di pinggang, atau perhiasan yang
terlalu mencolok.
4. Tas
Tas
selain mempunyai fungsi utama untuk membawa barang-barang, tas juga berperan
sebagai aksesori pelengkap yang tak patut diabaikan. Berikut ini beberapa tips
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi anda:
a. Sesuaikan
dengan gaya busana yang dikenakan saat itu, dan selalu bedakan antara kesempatan
siang dan malam hari,
b. Model
tas turut menentukan apakah gaya tampilan anda bersifat formal atau santai.
c. Batasi
keinginan membeli tas yang bermodel trendy dalam jumlah banyak, mengingat masa
pemakainnya sanag singkat,
d. Ketika
membelitas untuk keperluan sehari-hari, pilih warna yang sesuai dengan koleksi
sepatu yang juga akan dikenakan untuk kegiatan yang sama,
e. Untuk
tas yang bermodel klasik, sebaiknya pilihlan yang terbuat dari bahan yang
bermutu. Walaupun harganya agak mahal, namun masa pemakaiannya akan lama,
f. Amati
di depan cermin, apakah tas yang anda beli sesuai dengan postur tubuh anda, dan
g. Tas
anyaman dari bahan serat alami atau pelastik hanya sesuai bagi tampilan bergaya
santai.
5. Sepatu
Model
sepatu amat beragam dan pemakaiannya disesuaikan dengan berbagai kesempatan,
diselaraskan dengan bergagai kesempatan, dan juga diselaraskan dengan busana
yang akan dikenakan. Salah memilih model sepatu
dan tidak sesuai dengan busana, akan mengganggu penampilan secara
keseluruhan. Pemilihan yang serasi sebaiknya disesuaikan dengan bentuk tubuh
dan kaki si pemakai, berikut ini beberapa pedoman dalam memilih berbelanja
sepatu;
a. Hindari
membeli sepatu di pagi hari, saat kaki cenderung mengecil. Belilah sepatu siang
hari atau sore hari saat kaki mencapai ukuran maksimum sehingga terhindar dari
resiko kekecilan,
b. Jika
membeli sandal atau sepatu sandal bertali, pilihlah ukuran setengah lebih kecil
dari ukuran sepatu, agar bentuk kaki tampak lebih menarik,
c. Jika
mengenakan stocking, pilih stocking yang sewarna dengan sepatu yang Anda
kenakan,
d. Warna
sepatu yang mendekati warna kulit seperti krem atau mocha, akan memberi kesan
kaki lebih panjang dan ramping,
e. Sepatu
warna putih sangat ideal bagi yang memiliki kaki panjang,
f. Sepatu
bertali pada tumit atau slingback, akan membuat kaki tampak cantik. Namun,
pilihlah yang tidak terlalu tinggi, sebab akan membuat otot betis menonjol.
Otot betis yang menonjol akan mengakibatkan kaki pendek tampak lebih pendek,
dan semakin berkesan besar,
g. Untuk
yang berkaki pendek dan besar, hindari sepatu yang memiliki ornament yang
mencolok karena akan menarik perhatian kearah kaki,
h. Bagi
yang memiliki betis besar, hindari pemakaiaan sepatu bertumit rata, dan
i.
Sepatu warna
emas dan perak, sebaiknya dikenakan untuk kesempatan malam hari saja.
Kesimpulan
Setiap
orang memiliki gaya pribadi dalam berbusana. Untuk menciptakan gaya pribadi,
ada beberapa pertanyaan yang dapat anda jawab;
Siapakah
saya? Seperti apakah gaya hidup saya? Dan apa yang ingin saya kenakan?
Ditilik
dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe:
1. Tipe
piramida (segi tiga),
2. Tipe
segitiga terbalik,
3. Tipe
gelas waktu,
4. Tipe
angka delapan,
5. Tipe
persegi panjang, dan
6. Tipe
bulat lonjong.
Setelah
mengenali bentuk tubuh, kita telah mengetahui pedoman utama dalam memilih warna
busana adalah mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru kemudian
mempertimbangkan warna apa yang dia sukai. Kemudian pemilahan corak yang
diterapkan untuk busana, akan menambah daya tarik busana tersebut. Sebenarnya
penerepan corak pada busana digunakan sebagai aksesoris yang akan memberi aksen
bagi penampilan secara keseluruhan. Dan penerapan tekstur yang serasi akan
menghasilkan efek yang maksimal.
Sekarang
ini, banyak orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi sesuai
kebutuhan. Karena itu, setiap orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja
busana dengan bijak, dalam arti setiap potong pakaian yang dibelinya harus
dimanfaatkan secara maksimal.
Kemudian
aksesori yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan tas,
setelah itu dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf
dan lainnya.
Saran
Dalam
berbusana perhatikanlah bentuk tubuh anda. Karena dari bentuk tubuh kita akan
tahu cara memadumadankan busana dan aksesorisnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiman,
yoyok, dkk (2001). “Anda dan Gaya Busana
(pedoman menata gaya busana)”.
Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama : 2001.
0 comments:
Post a Comment